Keterangan pers usai Ratas mengenai Evaluasi PPKM, Senin (08/11/2021), secara virtual. (Foto: Humas Setkab/Rahmat)
PWRIONLINE.COM
Pemerintah terus mengakselerasi pelaksanaan vaksinasi nasional untuk segera mencapai kekebalan komunal atau herd immunity dalam menghadapi pandemi COVID-19.
Di penghujung tahun 2021, ditargetkan cakupan vaksinasi mencapai 300 juta dosis. Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan pers usai menghadiri Rapat Terbatas mengenai Evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang dipimpin oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), Senin (08/11/2021).
“Dengan laju seperti ini, kita estimasi di akhir tahun akan bisa kita berikan 290-300 juta dosis. Untuk orangnya, dosis pertama bisa 168 juta, perkiraan kami 80 persen dari target, dan untuk lengkap dua dosis 124 juta orang atau 60 persen dari target populasinya kami,” ujar Menkes.
Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), hingga Senin (08/11/2021) pukul 18.00 WIB, capaian vaksinasi dosis pertama nasional sebesar 125,47 juta dosis atau 60,24 persen dari target, dan untuk dosis kedua mencapai 79,34 juta dosis atau 38,10 persen.
“Kita menembus 200 juta itu di minggu lalu. Sudah 125 juta orang mendapat vaksinasi dosis pertama atau 60 persen dari target, dan 80 juta mendapatkan lengkap dosis kedua atau 38 persen dari target,” ujar Budi.
Waspadai Peningkatan Kasus di Lima Provinsi Pemerintah juga terus melakukan pemantauan terutama daerah yang menunjukkan indikasi peningkatan kasus. Menkes menyampaikan, terdapat sekitar 155 kabupaten/kota yang menunjukkan tren peningkatan kasus COVID-19.
“Arahan Bapak Presiden, khususnya kota-kota yang akan menjadi host-nya G20 itu harus dijaga dengan benar-benar, harus diperhatikan dengan sangat hati-hati,” ujarnya.
Budi menyampaikan, untuk mengantisipasi masuknya varian yang sudah terdeteksi di Malaysia ini pihaknya terus mengintensifkan pelaksanaan genome sequencing. Selain itu, pemerintah juga meningkatkan protokol kesehatan di pintu-pintu masuk kedatangan internasional.
“Kita melakukan genome sequencing antara 1.500-1.800 tes per bulan. Kita tetap jaga, perbatasan-perbatasan kita dijaga. Apalagi ini sudah (terdeteksi di) Malaysia, banyak orang Indonesia pulang pergi dari Malaysia, baik darat, laut, dan udara. Ini nanti akan kita tingkatkan penjagaannya, agar kita bisa menahan potensi masuknya varian baru ini ke Indonesia,” tandasnya.
(Setkab/red) #pwrionline.com