Ketua Dewan Adat Wilayah III Doberay/Papua Barat
Mananwir Paul Finsen Mayor,S.IP.
Fluktuatif politik di Tanah Papua menjelang “berakhirnya” Otsus di Tanah Papua harus dibijaki baik oleh Pemimpin Negara. ini bisa jadi “bola liar” sepertinya Pernyataan Pak Mahfud MD Menkopolhukam sangat tidal relevan dengan situasi saat ini. Justru Pernyataannya akan menambah luka yang mendalam dalam hati sanubari Rakyat Papua. Kita tidak bisa membangun sebuah hubungan diatas Reruntuhan. oleh sebab itu, dialogkan Akar persoalan Papua dahulu, sehingga ada kerangka yang bisa dibicarakan antara Rakyat Papua dan Jakarta.
Akar persoalan sudah diungkap oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia ( LIPI ) dalam Penelitian Mereka di Tanah Papua Berjudul Papuan Road Map itu sudah jelas Akar Persoalan Papua.
Empat akar masalah itu adalah kegagalan pembangunan, marjinalisasi dan diskriminasi orang asli Papua, kekerasan negara dan tuduhan pelanggaran HAM, serta sejarah dan status politik wilayah Papua.
Maka tinggal kerangka dialognya saja yang dibuat utk dipergunakan dalam dialog. Dialog dahulu baru bicara yang lain. jangan bicara seperti Menkopolhukam beliau bicara Pemekaran 2 Provinsi jadi 5 provinsi. ini yang namanya “Jauh Panggang dari Api”. Rakyat Papua mau ada dialog bermartabat yang direkomendasikan berdasarkan penelitian LIPI malah dikasih Pemekaran. Justru Pemekaran akan menambah luka dan derita rakyat Papua. oleh sebab itu, saran kami atasnama masyarakat adat Papua segera Bangun dialog dengan Rumah Besar Masyarakat Adat Papua atau Dewan Adat Papua untuk mencari Solusi penyelesaian Konflik Berkepanjangan di Tanah Papua.