PWRIonline.com
Jakarta – Sampah yang menumpuk di pesisir pantai sekitar Muara Angke, bukan pemandangan asing. Masyarakat sekitar sudah sekian lama hidup dengan adanya sampah yang mengotori tepi pantai di dekat tempat tinggal mereka. Kondisi ini yang menggerakkan Komunitas Mangrove Muara Angke (KOMMA) untuk melakukan perubahan. Sesuai dengan Namanya, komunitas ini bergerak di bidang konservasi lingkungan dengan menanam mangrove di pesisir pantai Muara Angke. Sejak tahun 2010, KOMMA berusaha mengembangkan Pantai Blok Empang seluas 1,5 hektare menjadi kawasan Hutan Mangrove Ecomarine, Sabtu 23/11/19.
Berbagai macam mangrove terus ditanam dan dibudidayakan di hutan mangrove besutan KOMMA ini. Terdiri dari tanaman mangrove jenis bakau, api-api, nipah dan pidada, hingga kini sudah sebanyak 43.000 mangrove yang ditanam dan tumbuh di sana. Ribuan tanaman ini mengubah pemandangan sampah yang tadinya nampak sangat menganggu, menjadi lingkungan yang asri dan layak dikunjungi. “Alhamdulillah usaha kami ini banyak mendapat dukungan dan apresiasi, salah satunya adalah penghargaan Kalpataru Kategori Penyelamat Lingkungan Pemerintah Daerah DKI Jakarta,” papar Said, ketua KOMMA. Pihaknya juga mengembangkan produk olahan kuliner berupa dodol, selai, juga jus dari mangrove jenis pidada. Ini membuktikan bahwa usaha KOMMA memiliki manfaat bukan hanya dari segi lingkungan, namun juga perekonomian.
Tak cukup sampai disitu, pengembangan hutan mangrove ini terus dilakukan. Salah satunya adalah Penanaman 5000 Bibit Mangrove yang dihelat pada Sabtu (23/11) ini. Kegiatan ini merupakan salah satu agenda Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilaksanakan oleh PT Pembangkitan Jawa-Bali Unit Pembangkitan Muara Karang (PJB UP Muara Karang) bekerjasama dengan PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Barat (PLN UIP JBB). “Ini merupakan bentuk tanggung jawab sosial sebagai perusahaan, untuk ikut serta dalam menjaga lingkungan dan mendukung pemberdayaan masyarakat,” ujar Budi Ari Wibowo, Manager Unit Pelaksana Proyek Pembangkit Jawa Bagian Barat 2 (UPP PJBB 2) di bawah PLN UIP JBB.
PT PJB UP Muara Karang yang telah mendampingi masyarakat dalam melakukan perawatan dan pengembangan kawasan Ecomarine mangrove sejak 2010, di penghujung tahun 2019 PJB UP Muara Karang tidak sendiri dalam melakukan kegiatan CSR di Ecomarine mangrove Ini, bekerjasama dengan PLN UIP JBB.
Unit PLN yang bergerak di bidang pembangunan infrastruktur kelistrikan ini, tengah mengerjakan proyek PLTGU Muara Karang Peaker (400 – 500) MW dengan pengerjaan di bawah pengawasan UPP PJBB 2. Lokas proyek yang tidak jauh dari Hutan Mangrove Ecomarine, membuat UPP PJBB 2 terdorong untuk berpartisipasi dalam kegiatan penyelamatan lingkungan ini.
“Kami sangat berterima kasih pada PJB UP Muara Karang, PLN UIP JBB dan UPP PJBB 2 atas bantuan yang diberikan, semoga 5000 bibit mangrove yang ditanam hari ini dapat tumbuh dengan baik dan mendatangkan manfaat besar bagi lingkungan dan masyarakat,” ujar Said. Ke depannya, Said berharap Hutan Mangrove Ecomarine yang telah dibina oleh PT PJB UP Muara Karang ini, dapat terus berkembang hingga menjadi destinasi wisata yang banyak digemari. “Semoga cita-cita kami dapat terwujud, sehingga selain menyelamatkan lingkungan, kami juga mampu menyajikan wisata yang menarik bagi siapapun,” pungkasnya.
(Reymond Investigasi PWRIonline.com)