PWRIonline.com
Jakarta -Kurangnya kesadaran dan keterbatasan lahan dalam pengelolaan limbah tanpa di ketahui berakibat kurang baik bagi warga masyarakat. Seperti hal nya yang terjadi di kawasan wisata Si Pitung dan pemukiman warga Rusun Marunda RW 07 Kel. Marunda, Kec. Cilincing, Jakarta Utara.Rabu (02/01/2019).
Dari penelusuran Tiem Investigasi PWRIonline.com
Limbah yang berbentuk seperti pasir halus dan mengeluarkan hawa panas jika terkena paparan sinar matahari langsung, di duga berasal dari industri minyak goreng dan batu bara.
Timbunan limbah yang tersebar di beberapa titik ini belum di ketahui secara pasti apakah tergolong berbahaya atau tidak. Karena dampak yang di rasakan warga sekitar adalah tanaman dan bibit pohon tiba-tiba mati dan mengering.
Ada beberapa warga yang meminta limbah berbentuk pasir tersebut untuk menimbun lahan kosong sekitar pemukiman.
Tetapi karena kurang nya sosialisasi dari pemerintah setempat dan ketidak tahuan warga, dampak nya baru dirasakan saat ini.
“warga tidak tahu, jadi limbah ini di minta untuk menimbun jalan dan lahan kosong. Ternyata efek nya bahaya, terasa panas di kulit dan mata perih. Buat anak-anak juga tidak baik.” dikatakan Sukardin, security setempat.
Disisi lain dari warga setempat Suwarni mengatakan, kemungkinan limbah-limbah ini di buang pada malam hari, sehingga luput dari pengawasan kami, kosongnya menjadi sasaran pembuangan.ungkap Suwarni.
Hal serupa di alami Heri Iskandar, Ketua Kelompok Pembuatan Pupuk Kompos (KKPPK), tanamannya mati dan mengering akibat adanya limbah tersebut.
Menurut informasi warga, hal ini sudah pernah di adukan ke KLH, tapi hingga saat ini belum mendapat tanggapan. Arifudin dari Dinas Pengawasan Lingkungan Hidup Prov.DKI Jakarta, mengatakan akan berkoordinasi dengan Seksi Penanganan dan Pengaduan Dinas Lingkungan Hidup Prov. DKI untuk kelanjutannya.
(Reymond)