PWRIonline.com
Jakarta – Persatuan dan kesatuan bangsa merupakan hal yang sangat penting demi berlangsungnya kehidupan suatu bangsa. Persatuan dan kesatuan merupakan suatu perekat, yang pada gilirannya akan memperkokoh konstruksi kebangsaan kita.
Dalam upaya memperkokoh persatuan dan kesatuan, gerakan Masyarakat Cinta Masjid yang digagas oleh para tokoh agama dan tokoh masyarakat di Masjid Cut Mutia Jakarta bulan lalu terus menyuarakan persatuan dan kesatuan bangsa, dan saling menghormati antar umat beragama, apalagi dalam menghadapi tahun politik di 2019 mendatang.
Ketua Dewan Pembina Masyarakat Cinta Masjid (MCM) Budi Karya mengungkapkan, bahwa ajaran agama Islam banyak memuat nilai-nilai universal untuk seluruh umat manusia. Pluralis yang ada dalam kehidupan, sebagai suatu keniscayaan yang sangat dihargai dalam Islam.
Menteri Perbuhungan Budi Karya, mengungkapkan hal itu di sela kunjungannya di Masjid Akbar Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat 28 Desember 2018.
Pada kunjungan tersebut, Budi Karya didampingi pimpinan Masjid Akbar Kemayoran KH. Nuh, dan Ketua Umum MCM, H. Wishnu Dewanto.
Dalam kunjungan silaturahmi tersebut, juga digelar dialog bagaimana membangun dan memperkuat ukhuwah Islamiyah sesama umat muslim.
Di hadapan ribuan jamaah yang hadir, Budi Karya Sumadi berharap, melalui gerakan Masyarakat Cinta Masjid, bisa menjadi perekat ukhuwah Islamiyah, sehingga bisa memakmurkan masjid yang Rahmatan Lil Alamin dengan semangat cinta tanah air.
Sebelum digelar acara dialog dan pemberian cindera mata berupa jam untuk masjid, didahului dengan solat Jumat bersama ribuan jamaah dan pengurus masjid.
Dalam kesempatan itu pula, Ketua Masyarakat Cinta Masjid, H. Wishnu Dewanto mengungkapkan, akan terus menggelorakan semangat cinta tanah air, persatuan dan kesatuan, memperkokoh tali silaturahmi, agar pada gilirannya nanti umat muslim mampu mengimplementasikan nilai-nilai Islam yang Rahmatan Lil Alaamin.
Karena dalam Islam, kata dia, sangat menjunjung tinggi toleransi serta menghargai agama lain. Hal itu pula merupakan perwujudan nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Qur’an, sebagaimana toleransi yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW,
keberadaan agama lain.
(STRATEGI.co.id/Jagad/red)