PWRIonline.com
Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyerahkan 10.000 sertipikat hak atas tanah kepada warga di wilayah Jakarta Utara dan sekitarnya, di Lapangan C-04 Kawasan Berikat Nusantara, Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, Rabu (17/10) sore.
Dalam sambutannya Presiden Jokowi mengemukakan, setiap dirinya pergi ke daerah, ke kampung, ke desa, ke provinsi, baik di Jawa, di luar Jawa, di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, sampai Papua, NTT, NTB, Maluku, keluhannya terus-menerus yang masuk di telinganya adalah sengketa lahan, sengketa tanah di mana-mana, tidak hanya di Jakarta.
Lanjutnya Presiden Jokowi memaparkan, setelah saya tanya ke Pak Menteri BPN (Badan Pertanahan Nasional), itu 3 tahun yang lalu, di seluruh Indonesia ini harusnya ada berapa bidang sertipikat yang harus diberikan kepada masyarakat? 126 juta sertipikat harusnya, tetapi yang dipegang oleh masyarakat baru 46 juta. Artinya, masih kurang 80 juta sertipikat,” kata Presiden Jokowi.
Sambung Presiden Jokowi, karena dalam setahun sertipikat yang diberikan kepada masyarakat dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote kira-kira 500.000-600.000. Artinya, masyarakat harus menunggu 160 tahun lagi untuk pegang sertipikat, ini yang saya tidak mau karena memang ngurus sertipikat itu memang ruwet,” kata Presiden Jokowi.
Lebih lanjut Presiden Jokowi mengatakan,tapi sekarang BPN dengan kerja keras, Kanwil BPN, kantor BPN kerja keras, menurut saya, nyatanya juga bisa melayani masyarakat dengan cepat. Presiden Jokowi mengaku sudah memberikan target kepada Menteri BPN, tahun lalu 5 juta sertipikat di seluruh Indonesia. Nyatanya juga bisa.
Tahun ini pun, Presiden Jokowi mengaku memberi target 7 juta sertipikat. Saya yakin Insyaallah bisa, tidak ada masalah. Sedangkan tahun depan lagi, 9 juta sertipikat harus keluar dari kantor kantor BPN yang ada di Kabupaten, di kota, di provinsi, semuanya harus keluar,ujar Presiden Jokowi.
“Caranya gimana? Terserah Pak Menteri BPN, terserah Kanwil, terserah kantor BPN, yang paling penting rakyat segera pegang yang namanya sertipikat,” tegas Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi berpesan , khusus kepada warga di wilayah Jakarta Utara yang sudah menerima sertipikat, Presiden Jokowi mengatakan, dengan memegang sertipikat, maka tanda bukti hak hukum atas tanah yang dimiliki menjadi jelas Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi , tetapkan mengingatkan agar berhati-hati karena yang namanya sengketa tanah ada dimana-mana. Tidak hanya di Jakarta, di seluruh Indonesia ini yang namanya sengketa dimana-mana, tegas Presiden Jokowi.
“Sedih saya. Antara tetangga dengan tetangga, antara masyarakat dengan pemerintah, antara masyarakat dengan BUMN, antara masyarakat dengan perusahaan, banyak sekali,” ungkap Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi berpesan kalau sudah pegang sertipikat agar diberi plastik. Kemudian jangan lupa juga difoto copy, sehingga nanti kalau sertipikat aslinya hilang masih punya foto copy, ngurus ke kantor BPN mudah, pesan Presiden Jokowi.
Sambunnya lagi Presiden Jokowi mengatakan, kalau toh sertipikat itu mau ‘disekolahkan’ karena itu hak masyarakat. Saya hanya mengingatkan untuk berhati-hati kalau mau pinjang uang ke Bank. “Tolong dihitung, tolong dikalkulasi, bisa ngangsur nggak setiap bulan, bisa mencicilnya nggak setiap bulan? Hati-hati, sudah pegang sertipikat kalau salah hitung ini bisa hilang,” tutur Presiden Jokowi seraya menambahkan, bahwa ini adalah penting untuk keluarga.
Turut hadir mendampingi Presiden Jokowi dalam kesempatan itu antara lain Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan Djalil, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
(Reymond)