PWRIonline.com
Legian – Setelah sukses dengan the 1st Next Indonesian Unicorns (NextICorn) International Summit pada Mei 2018 lalu, Kementerian Komunikasi dan Informatika kembali menggelar NextICorn International Convention: Digital Paradise Weekend, pada Sabtu dan Minggu, 13 s.d.14 Oktober 2018 di Bali.
Tercatat lebih dari 125 investor dan pemodal ventura hadir di event ini, dengan jumlah pertemuan yang diajukan mencapai lebih dari 3200 pertemuan. Menurut Founder Snapcart, Reynazran Royono, NextICorn membantu mewadahi para startup membangun relasi bisnis yang baik dengan para investor.
“Kita bisa dapat exposure dalam satu event, ketemu dan ngobrol dengan calon investor. Banyak sekali startup di Indonesia yang baru tumbuh, tapi mereka belum tahu apa yang harus dilakukan agar dapat akses ke investor, termasuk investor di luar Indonesia,” jelas.
Lebih lanjut Rey menyambut baik upaya pemerintah membangun kepercayaan pemodal ventura untuk berinvestasi di Indonesia melalui NextICorn International Convention ini. “Konten paginya dibuka oleh government yang menciptakan atmosfir bahwa yang namanya investasi itu penting, sedang dibangun confidence-nya oleh pemerintah Indonesia.
Begitu ini sudah terbangun, tentu investor akan semakin gencar melihat peluang di Indonesia karena untuk mendapatkan investor yang mampu memberikan dana di jangkauan Series B ke atas itu memang masih cukup susah,” papar Rey.
Sementara itu Presiden Direktur Cashlez, Teddy Tee, di kali keduanya ikut serta dalam NextICorn, turut mengapresiasi peningkatan yang ia rasakan. “Lebih termanage, pesertanya lebih banyak. Kita ketemu banyak investor baru kali ini, dan juga ketemu investor sebelumnya untuk saling dapatkan updates apa saja yang sudah kita lakukan, mereka sangat apresiasi update itu. Mungkin dari update dan inputs yang mereka dapatkan bisa ada kecocokan ke depannya.”
Menurut Teddy, jika terus dilaksanakan secara berkelanjutan, NextICorn dapat turut andil dalam membangun ekosistem bagi startup dan pemodal. “Kalau event ini bisa terus dilakukan saya rasa akan benefit to the whole ecosystem, bukan Cuma dari startup saja juga dari investors point of view. Ketimbang mereka harus reaching out ke startup sendiri-sendiri. Saya rasa platform seperti ini sangat bermanfaat untuk mempertemukan kebutuhan ekosistem industry,” jelas Teddy.
NexICorn International Convention 2018 ini dihadiri oleh Top-Tier pemodal ventura dan investor global.
Menurut Deputy to the Chairman for NextICorn Strategy Formulation Coordination, Lis Sutjiati, yang hadir untuk melakukan pertemuan setingkat dengan para startup adalah tingkat partner dan principle.
“Kita tidak terima kalau bukan Principle dan Partner. Gaungnya startup Indonesia sudah membuat VC dunia mau hadir datang langsung ke sini,” jelasnya saat jumpa pers Senin lalu (08/10/2018).
Menurut Daniel Tumiwa, Brand Ambassador NextICorn, hal inilah yang membuat NextICorn berbeda dengan kegiatan investasi lainnya di dunia. “Ada banyak event investment di dunia, tapi kebanyakan yang hadir adalah analyst. Begitu kita bilang Indonesia adalah digital paradise, langsung click di mereka, selama ini proposal masuk banyaknya dari Indonesia, jadi mereka masukkan undangan ini sebagai undangan prioritas. Hanya founder yang boleh hadir, tidak boleh diwakili keuangan. Jadi bukan pertemuan basa basi. Makanya jejak nexticorn belum banyak, karena kita fokus ke kualitas dan jumlah transaksi, jumlah meeting,” jelasnya.
Sebagai pengamat sekaligus pelaku industri, Daniel turut mengapresiasi upaya Kementerian Kominfo sebagai fasilitator dan akselerator. “Di Kominfo sendiri saya lihat sebagai pengamat juga memainkan perannya sudah sangat tepat. Kalau kita tempatkan posisi sebagai investor, ada banyak banget yang bikin startup. Harus ada proses kurasi untuk menemukan potensinya, seperti yang kita jalankan di Nexticorn ini. Jadi sebagai investor, cari startup tuh setengah mati di Indonesia. Dari sudut pandang startup juga sama, sangat-sangat buta. Program ini biar perusahaan punya brosur (compendium) yang bisa mudah dicerna, jadi proposalnya bisa paling atas di mejanya investor,” jelas Daniel.
(Kominfo/Reymond)