Pertemuan Bilateral Menlu RI, Sidang Majelis Umum PBB ke-73

PWRIonline.com

New York – Pada hari kedua Sidang Majelis Umum (SMU) PBB ke-73 di New York, AS (25/9), Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi melakukan sejumlah pertemuan bilateral.

Wapres Jusuf Kalla bertemu Wapres AS Mike Pence, dan United Nations Special Advocate for Inclusive Finance for Development, Ratu Belanda Máxima Zorreguieta Cerruti. Sementara, Menlu Retno bertemu dengan Menlu Australia Marise Payne.Selasa (25/09/2018).

Pada pertemuan bilateral antara Mike Pence dengan Jusuf Kalla, Indonesia dan AS sampaikan komitmennya untuk terus memperkuat kemitraan strategis antara kedua negara.

“Indonesia dan AS sama-sama saling membutuhkan, hubungan bilateral yang saling menguntungkan dapat terus kita kembangkan di segala bidang,” ujar Wapres Jusuf Kalla.

Keduanya juga membahas isu-isu kawasan dan global seperti perkembangan perdamaian Israel dan Palestina, Laut Cina Selatan, Semenanjung Korea, dan Indo-Pasifik.

Bertemu Ratu Máxima, Wapres Jusuf Kalla mengapresiasi upaya Ratu Máxima untuk mendorong pembangunan berkelanjutan yang inklusif di Indonesia.

Wapres RI menyampaikan peningkatan progress Indonesia dalam mempercepat pengembangan sistem keuangan yang inklusif, antara lain melalui percepatan proses, optimalisasi platform digital dan memperluas jaringan keuangan inklusif.

Salah satu yang berperan besar dalam pembangunan adalah kontribusi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). “UMKM sangat penting untuk pencapaian target tujuan Pembangunan Berkelanjutan 2030  karena keberadaan nya yang tersebar luas dan merupakan salah satu porsi terbesar dari ekonomi Indonesia,” kata Wapres RI.

Pada kesempatan terpisah, Menlu Retno melakukan pertemuan dengan Menlu Australia, Marise Payne. Ini adalah pertemuan pertama kedua pihak dengan kapasitas Menlu Payne sebagai Menlu Australia.

Kedua Menlu sepakat untuk menindaklanjuti secara konkret hasil kunjungan PM Morrison ke Indonesia bulan lalu. ”Kunjungan tersebut telah memberikan tone positif dalam hubungan Indonesia dan Australia,” jelas Menlu Retno.

Salah satu kerja sama konkret yang dibahas adalah tindak lanjut pembahasan Indonesia-Australia CEPA dan kehadiran Australia dalam Our Ocean Conference di Indonesia bulan Oktober 2018.

Sebagai dua tetangga dekat, Indonesia dan Australia terus bekerja sama aktif di kawasan.

Menlu Australia puji peran Indonesia dan ASEAN dalam menangani krisis kemanusiaan di Rakhine, Myanmar. “Sentralitas ASEAN dapat menjadi landasan dalam mencari solusi penyelesaian krisis yang dapat diterima seluruh pihak,” kata Menlu Australia.

Indonesia juga menghargai Australia yang secara konsisten terus mendukung integritas wilayah Indonesia.

(Red/Menlu)