PWRIonline.com
Purwokerto – Menghadapi perubahan zaman yang terjadi sangat cepat, generasi milenial dituntut memiliki keterampilan yang unggul, inovatif, dan tampil di atas rata-rata.
“Pengetahuan, kekuatan Ide-ide kreatif, dan inovasi yang revolusioner adalah keterampilan mendasar yang harus dimiliki dalam dunia kerja di masa mendatang,” kata Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) M. Hanif Dhakiri dalam sambutannya yang dibacakan oleh Pelaksana Tugas Kepala Badan Perencanaan dan Pengembangan Ketenagakerjaan, Khairul Anwar, saat menghadiri Dies Natalis Universitas Jenderal Soedirman ke-55 pada Rabu (26/9/2018).
Hanif menjelaskan, pekerjaan-pekerjaan dan industri masa depan akan lahir dalam suatu Ekonomi Inovasi. Ekonomi Inovasi sendiri memiliki 4 sarana fundamental yakni IT dan Jaringan, Bioteknologi, Nanoteknologi, dan Neuroteknologi.
“Jenis-jenis pekerjaan di masa depan bagi para milenial akan lebih membutuhkan keterampilan canggih, pendidikan tinggi, dan pelatihan teknologi high-level,“ kata Menaker Hanif.
Berdasarkan hasil riset McKinsey Global Institute Tahun 2012 telah meramalkan Indonesia akan menjadi salah satu negara ekonomi terbesar ke-7 di dunia tahun 2030. Untuk mencapai hal tersebut, Indonesia membutuhkan 113 juta tenaga kerja terampil.
“Pada 10 tahun kedepan, pasar kerja Indonesia akan diisi oleh generasi milenial yang jumlahnya lebih dari 100 juta orang. Oleh karena itu, generasi muda harus disiapkan keterampilan yang berhubungan dengan kecepatan, kompleksitas, resiko, perubahan, dan kejutan,” ujar Menaker Hanif.
“Kemakmuran perekonomian Indonesia di masa depan ada di tangan mereka, termasuk terwujud atau tidaknya ramalan McKinsey Global Institute yang saya sebutkan tadi,” tutur Menaker Hanif.
Hanif mengatakan, seluruh stakeholders pembangunan di pusat maupun daerah harus terlibat, termasuk sistem pendidikan. Sistem pendidikan harus terus diperbaiki guna mempersiapkan bangsa, organisasi, dan Individu untuk bersaing dalam Ekonomi Inovasi.
Sementara itu, Rektor Universitas Jenderal Sudirman (Unsoed), Prof. Suwarto, mengungkapkan, pihaknya terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia melalui pendidikan.
“Kami terus meningkatkan akses masyarakat terhadap pendidikan, termasuk bagi masyarakat kurang mampu yang kami implementasikan dalam bentuk beasiswa,” kata Suwarto.
Selain itu, agar siap menghadapi dunia kerja, Universitas Soedirman selalu melakukan pembekalan baik dalam bentuk persiapan menghadapi dunia kerja maupun untuk berwirausaha bagi para calon wisudawan.
(Humas Kemenakaer/Red)