PWRIonline.com
Jakarta – Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama(Kemenag) telah menandatangani kerjasama dengan Tanoto Foundation untuk peningkatan mutu pendidikan dasar di tingkat madrasah maupun di tingkat Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN).
Kerja sama di tingkat madrasah akan fokus pada penerapan pembelajaran aktif, serta manajemen sekolah yang lebih akuntabel dan partisipatif yang menunjang peningkatan kualitas pembelajaran, dan budaya baca. Sedang di tingkat PTKIN, kerja sama difokuskan untuk meningkatkan kualias pendidikan calon guru melalui program yang lebih menekankan pada praktik.
“Program kemitraan dengan Tanoto Foundation akan kami manfaatkan untuk membuat terobosan-terobosan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di madrasah dan LPTK,” kata Dirjen Pendidikan Islam Kamaruddin Amin saat penandatangan kerja sama sebagaimana dikutip dari rilis Tanoto Foundation, Jumat (28/09).
Hari ini, program pendidikan dasar Tanoto Foundation diresmikan di Gedung A Kemendikbud. Program ini bernama PINTAR atau Pengembangan Inovasi Kualitas Pembelajaran.
Anggota Dewan Pembina Tanoto Foundation Belinda Tanoto mengatakan bahwa PINTAR akan fokus pada tiga pendekatan, yaitu:
1). membangun praktik-praktik baik pembelajaran, manajemen dan kepemimpinan sekolah.
2). mendukung pemerintah menyebarluaskan praktik-praktik baik.
3) .mendukung Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) dalam pendidikan calon guru.
“PINTAR dirancang untuk mendukung pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan dasar melalui program penguatan kapasitas pengelolaan dan kepemimpinan sekolah, peningkatan kualitas guru, serta partisipasi orang tua dan masyarakat,” kata Belinda.
“Kami di Tanoto Foundation percaya bahwa pendidikan berkualitas akan mempercepat munculnya kesetaraan peluang. Keyakinan kami turut diperkuat dengan hasil penelitian Mc Kinsey tahun 2017 bahwa program peningkatan kualitas guru dan kepemimpinan sekolah berdampak besar bagi peningkatan mutu pendidikan di Indonesia,” sambungnya.
Menurut Belinda, tantangan pendidikan, terutama di tingkat madrasah, di abad 21 ini semakin kompleks. Kerjasama ini merupakan salah satu cara untuk menyiapkan anak didik agar lebih berkualitas, terutama dalam pembelajaran. “Kami berharap kerjasama ini bisa meningkatkan motivasi para pendidik madrasah untuk semakin baik,” ujarnya.
Program PINTAR dikembangkan oleh Tanoto Foundation. Program yang dibiayai secara filantropis oleh Sukanto dan Tinah Bingei Tanoto ini sebelumnya dikenal dengan nama Program Pelita Pendidikan.
Program Pelita Pendidikan bertujuan untuk mendukung program nasional dalam meningkatkan mutu pendidikan dasar. Sejak 2010, program tersebut telah dikembangkan di Sumatera Utara, Riau dan Jambi.
Pada 2018, Program Pelita Pendidikan bertransformasi menjadi Program PINTAR. Cakupan program diperluas ke Jawa Tengah dan Kalimantan Timur. Harapannya, program ini bisa memberi manfaat kepada 3,5 juta siswa dalam kurun lima tahun ke depan.
Selain dengan Kementerian Agama, program ini juga bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Sebagai implementasi dari kerjasama dengan Kemenag, pada awal dan pertengahan September 2018, beberapa perguruan tinggi negeri dalam lingkup Kemenag telah ikut dalam pelatihan yang diselenggarakan Tanoto foundation. Perguruan tinggi tersebut adalah UIN Sumatera Utara, UIN Sultan Syarif Kasim Riau, UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, UIN Walisongo dan IAIN Samarinda. (TF)
(Kontri/Red)