PWRIonline.com
Mataram – Kementerian Agama kembali menyalurkan dana bantuan sebesar Rp. 945,5 Juta untuk korban gempa Lombok. Penyerahan bantuan tali asih ini disampaikan oleh Irjen Kementerian Agama M. Nur Kholis Setiawan bersama ketua Tim Tanggap Darurat Gempa yang juga Karo Umum Kemenag Syafrizal.
“Hari ini kembali kita salurkan bantuan dari ASN Kemenag sebesar Rp. 945,5 juta untuk korban gempa Lombok,” kata Syafrizal, di Lombok, Mataram, Jum’at (14/09) malam.
Disampaikan Syafrizal, bantuan ini merupakan kali ketiga. “Tepat Pukul 14.05 waktu Mataram, kita tiba di sini, bersama Irjen yang juga Plt Sekjen Kemenag Nur Kholis Setiawan, kita langsung menuju Kanwil Kemenag NTB untuk menyerahkan santunan bagi ASN dan Guru Madrasah, juga non ASN,” kata Syafrizal.
Dilanjutkan Syafrizal, bantuan tali asih tersebut diserahkan di halaman Kantor Kementerian Agama Nusa Tenggara Barat (NTB). Bantuan tali asih untuk ASN guru Madrasah sebanyak 43 orang masing-masing sebesar Rp1,5 juta, dan bantuan tali asih kepada Non ASN sebanyak 81 orang, masing-masing Rp1 juta.
Selanjutnya, usai penyerahan bantuan tali asih, tim rombongan tanggap darurat gempa Lombok, Kemenag melanjutkan perjalanan menuju Sembalun, dengan jarak tempuh kurang lebih 3 jam dari kota Mataram. Mereka meninjau pembangunan kelas sementara MTsN 3 Lombok Timur.
“Ruangan kelas sementara MTsN 3 Lombok Timur sebanyak 5 lokal, per unitnya Rp50 juta. Ini juga akan menjadi prototype lokal-lokal madrasah atau pesantren sementara bagi bantuan selanjutnya,” tambah Syafrizal.
Sekarang, lanjut Syafrizal, sedang proses 75 tenda dengan ukuran 6×14 meter diperuntukkan sebanyak 40 tenda di UIN Mataram dan 35 tenda per unitnya Rp7,05 juta, di Kanwil Kemenag NTB untuk dibagikan kepada madrasah dan pondok pesantren sebagai lokal belajar sementara. Dan dana tali asih untuk membangun 3 vihara masing-masing senilai Rp100 juta serta 2 Pura masing-masing senilai Rp100 juta.
Selain meninjau lokasi kelas sementara madrasah, tim tanggap darurat gempa menyambangi posko Kemenag RI di Sembalun untuk menyaksikan kegiatan keagamaan yang akan berlangsung bagi masyarakat korban gempa.
“Kegiatan Keagamaan di Posko Kemenag RI Sembalun adalah salat berjamaah lima waktu, cerama agama, tahlilan dan doa, Yasinan, serta tadarus Alquran bagi anak anak. Posko juga berfungsi sebagai tempat sementara KUA untuk menikahkan warga, sekaligus tempat memberi pesan trauma healing bagi warga,” terang Syafrizal.
Selain bantuan dana pembangunan fisik, tim Kemenag juga memberikan bantuan secara spiritual. Bimbingan rohani sebagai penyemangat bagi korban gempa untuk masyarakat Lombok juga menjadi misi Kementerian Agama dan itu dapat dilangsungkan di tenda posko Kemenag RI.
“Bimbingan rohani untuk korban gempa itu penting. Mari bersama-sama kita bangkit untuk menapaki masa depan, jangan larut dalam gempa yang ada,” kata M. Nur Kholis usai duduk bersama korban gempa di Posko Kemenag RI di Sembalun.
Kepada mayarakat Lombok, M. Nur Kholis mengajak berdoa, allahuma ij’alna ‘abdan shabuura wa syakuura. Ya Allah jadikan kami sebagai hamba yang senantiasa bersabar dan selalu bersyukur.
( M Arif Efendi )