Jokowi Ambil Langkah Tepat, Rupiah Menguat dan Dolar Pun Melemah

PWRIonline.com

Setelah beberapa hari mengalami penguatan, nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) hari ini sedikit mereda. Dilansir dari cnbcindonesia.com, pada Kamis (6/9/2018) pukul 12:00 WIB, US$1 ditransaksikan pada Rp 14.892 di pasar spot. Rupiah menguat 0,25% dibandingkan penutupan perdagangan kemarin.

Sementara itu, harga jual dolar AS di beberapa bank nasional saat ini juga mulai turun di bawah Rp 15.000/US$. Sebagai informasi, menguatnya dollar AS dikarenakan kebijakan The Fed, perang dagang China-Amerika Serikat, sampai gejolak ekonomi Turki.

Strategi Amerika ini merupakan ancaman ekonomi dunia yang menyerang dan menggoyang berbagai mata uang negara-negara lain termasuk rupiah. Imbasnya, beberapa mata uang negara berkembang seperti Turki, Afrika Selatan, Rusia, dan  Meksiko juga melemah terhadap dollar AS.

Meskipun begitu, rupiah berada dalam kondisi yang jauh lebih baik dibanding mata uang lain. Mata uang Rupiah masih dalam kendali. Meski terjadi penguatan dolar, ekonomi RI pun dalam kondisi yang baik- baik saja. Hal tersebut disebabkan karena Pemerintah Presiden Jokowi telah mengambil langkah-langkah yang tepat untuk memastikan stabilitas ekonomi dalam negeri.

Dilansir dari detik.com, anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Komisi XI Muhammad Misbakhun menjelaskan mulai kuatnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS adalah hasil dari langkah yang sudah dilakukan Bank Indonesia (BI) dan pemerintah.

Seperti diketahui, di Indonesia sendiri masyarakat tenang dan tidak panik atas menguatnya dolar dalam beberapa hari tersebut. Masyarakat percaya dengan kebijakan-kebijakan yang dilakukan pemerintah dalam menhadapi penguatan dolar. [Admin ISP]