PWRIonline.com
Jakarta – Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menggelar rapat koordinasi terbatas, disepakati beberapa poin terkait strategi pemenangan selama masa kampanye.
Salah satu poin yang disepakati yakni tim Prabowo-Sandiaga tidak akan memakai isu SARA (Suku, Agama, Ras dan Antar-golongan) selama berkampanye.
Koordinator Juru Bicara BPN Prabowo-Sandiaga, Dahnil Anzar Simanjuntak saat ditemui seusai rapat di rumah Ketua BPN Djoko Santoso, Jalan Bambu Apus Raya, Cipayung, Jakarta Timur, Jumat (28/9/2018) malam.
Dahnil memaparkan, jadi teman-teman bersepakat mendorong bahwasanya ini harus menjadi pertarungan gagasan. Jangan sampai ditarik pada isu-isu identitas dan SARA.Itu penting dan itu kami akan berusaha semaksimal mungkin,” papar Dahnil.
Dahnil menegaskan seluruh tim kampanye tidak akan menjadikan persoalan identitas dan SARA sebagai bahan kampanye. “Jadi kunci utamanya kami selalu menyuarakan bagaimana kontestasi pilpres ini bisa menjadi pilpres yang gembira. kata Dahnil.
Sabung Dahnil, jadi festival gagasan, festival ide,seperti main tinju. Dia fair di dalam ring,t api kemudian tidak berlaku curang ,tidak berdebat menyinggung SARA, tidak menyinggung identitas,” pungkas Dahnil.
Dalam rapat tersebut hadir sejumlah petinggi parpol, Ketua BPN Djoko Santoso, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Rachmawati Soekarnoputri, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Sujono Djojohadikusumo dan Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani. Sekjen Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno, Sekjen Partai Berkarya Priyo Budi Santoso dan juru bicara Front Pembela Islam (FPI) Slamet Maarif.
(Red)